Monthly Archives: Desember 2010

Langkah-langkah Membuat Homepage

Standar

Bermacam-macam langkah yang digunakan profesi web kita untuk membuat suatu homepage. Berikut ini adalah proses secara umum yang dilakukan kebanyakan profesi web di Indonesia untuk membuat web.

  1. Membuat Sketsa Desain : Desainer bisa saja menuangkan ide dalam membuat interface suatu homepage dalam bentuk sketsa di kertas dahulu. Untuk kebanyakan orang, biasanya langkah ini dilewatkan dan langsung pada langkah membuat layout desain dengan menggunakan software.
  2. Membuat Layout Desain : Setelah sketsa sudah jadi, kita menggunakan software seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Macromedia Fireworks dan Macromedia Freehand untuk memperhalus sketsa desain.
  3. Membagi gambar menjadi potongan kecil-kecil : Setelah layout desain homepage sudah jadi. File gambarb tersebut dipecah menjadi potongan kecil-kecil untuk mengoptimize waktu download. Untuk melakukan hal tersebut dapat menggunakan software Adobe Image Ready. Software ini dapat langsung memotong gambar yang besar tadi dan otomatis juga menjadikannya ke dalam format html. Langkah ini bisa saja dilewatkan bila ukuran gambar kita tidak terlalu besar.
  4. Membuat Animasi : Animasi diperlukan untuk menghidupkan homepage kita agar menarik pengunjung. Macromedia Flash dan Gif Construction Set dapat dipakai untuk melakukan hal tersebut.
  5. Membuat HTML : Setelah itu kita merapikan layout desain kita seperti menempatkan beberapa tombol dan gambar, menambah text, mengedit script HTML, membuat layout form ke dalam format HTML. Untuk itu kita perlu software HTML Editor seperti Macromedia Dreamweaver, Microsoft Frontpage dan Allaire Homesite.
  6. Programming dan Script : Untuk website e-commerce, iklan baris, lelang, database, membuat guestbook, counter dan forum diskusi. File HTML kita perlu programming untuk melakukan aktivitas semacam itu. Programming dan script ini bisa dibuat dengan menggunakan ASP, Borland Delphy, CGI, PHP, Visual Basic. Dan perlu diperhatikan bahwa programming dan script ini biasanya dilakukan setelah desain homepage kita telah jadi.
  7. Upload HTML : Setelah file kita telah menjadi html beserta gambar dan scriptnya. Kita perlu meng-upload file kita ke suatu tempat ( hosting ), agar semua orang di dunia dapat mengakses halaman html kita. Biasanya Macromedia Dreamweaver dengan fasilitas site FTP dan Microsoft Frontpage dengan Publishnya telah menyediakan fasilitas upload ini. Atau dapat menggunakan software seperti WS-FTP, Cute FTP, Bullet FTP.
  8. Homepage Pribadi : Untuk homepage pribadi atau yang sekedar ingin coba-coba biasanya setelah file html sudah jadi dapat hosting di tempat-tempat gratis, memakai guestbook dan counter gratis dan menambah macam-macam accesories dalam mempercantik homepage pribadi tersebut.

 

Kriminal Cyber

Standar

Kejahatan Cyber atau Cyber Crime bisa terjadi dimana saja, dan kepada siapa saja. Bahkan, seringkali instansi pemerintah menjadi target sasaran. Untuk menghindari kejahatan cyber, berikut terdapat beberapa tips yang mungkin berguna bagi anda.

Sampai sekarang, masih sering ditemui kejahatan di dunia maya yang dialami oleh instansi pemerintahan, seperti situsnya dibobol, atau data-data di dalam server dikacaukan. Kejahatan cyber seperti seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah karena kejahatan ini punya dampak besar. Contohnya, saat Pemilu 2004, dimana data perolehan suara partai-partai yang dirilis di situs tabulasi ternyata dikacaukan oleh seorang hacker.

Belum lagi situs-situs pemerintah daerah yang juga sering menjadi sasaran kejahatan yang biasanya berbentuk gangguan terhadap situs resmi mereka. Karenanya, perlu dilakukan langkah-langkah yang sifatnya preventif. Cisco Indonesia sebagai salah satu penyedia solusi jaringan memberikan sejumlah tips untuk menghindari kejahatan cyber.

Langkah 1: Perlakukan Keamanan Bisnis Anda

Seperti Layaknya Bisnis Bagi instansi pemerintah yang tidak memiliki SDM TI yang mumpuni, jawaban untuk kebutuhan teknologi kadang kala adalah mencari perangkat keras yang mudah dipasang dan dijalankan. Biasanya pilihan akan jatuh ke perangkat keras untuk rumahan. Pilihan ini akan menghilangkan kerumitan pemasangan, tetapi ini juga membuka peluang masuknya ancaman ke dalam jaringan.

Padahal, fitur keamanan yang dirancang untuk pengguna rumahan, tidak dapat menyamai atau bahkan mendekati fitur keamanan yang dimiliki oleh perangkat keras yang diperuntukkan bagi perusahaan paling kecil sekali pun. Bahkan perangkat keras untuk kelas entreprise yang tidak menerapkan keamanan sebagai fungsi utamanya, misalnya sebuah router, sudah dapat menyediakan berlapis perlindungan untuk mengamankan jaringan.

Langkah 2: Lindungi Perimeter Lingkungan Kerja

Fungsi dari firewall adalah untuk menjaga gerbang antara jaringan di dalam dengan dunia luar. Karena itu, perlindungan firewall jelas merupakan keharusan. Sayangnya sekarang ini banyak pihak yang tidak terlalu memperhatikan perimeter minimum pada lingkungan kerja yang harus dilindungi dari ancaman cyber. Sebenarnya, firewall entry-level kelas bisnis dapat menyediakan fitur keamanan dasar yang penting, seperti pengecekan paket data untuk memverifikasi setiap data yang melewati gerbang perimeter serta perlindungan dari potensi gangguan.

Firewall juga dapat berfungsi sebagai penjaga daftar pengunjung, dengan hanya membolehkan data dari domain yang bersih untuk memasuki jaringan kantor. Fitur ini akan sangat berguna untuk melindungi jaringan dari serangan malware yang berasal situs berbahaya dan masuknya email yang seakan-akan berasal dari sumber yang diijinkan.

Langkah 3: Tetap Update

Mereka yang menciptakan malware adalah orang-orang pintar. Setiap teknologi keamanan baru muncul dan dapat menghalangi usaha mereka, selanjutnya mereka akan mengubah taktik sampai merasa berhasil. Sebagai contoh yang mudah, mari kita lihat perkembangan spam. Beberapa tahun yang lalu, e-mail sampah adalah termasuk masalah keamanan utama dari sebuah jaringan, sampai para vendor anti-spam mengeluarkan solusinya. Tetapi apakah masalah sudah selesai? Tidak juga. Spammer menjadi lebih keatif, dan kembali beradu kecepatan dengan vendor anti-spam. Pada intinya, jika perangkat keamanan yang dipakai telah mengeluarkan versi terbaru, maka evaluasi perlu dilakukan terlebih dahulu dan idealnya kemudian mengaplikasikannya. Dengan begini, secara berkelanjutan sistem keamanan dalam jaringan tersebut telah diperbarui.

Langkah 4: Teliti

Ancaman bebahaya seperti Botnets yang menguasai komputer dan kemudian tanpa sepengetahuan penggunanya mengirimkan spam, seringkali sulit dilacak dan tidak banyak meninggalkan jejak. Botnets terbaik bekerja tanpa sepengetahuan pengguna, karena tandanya hanyalah kecepatan prosesor berjalan sedikit lebih lambat. Menanggapi ancaman seperti ini, pengguna harus lebih sering memonitor log, yang biasanya perusahaan kecil tidak menjalankannya. Perhatikan lalu-lintas jaringan yang terjadi. Awasi lalu-lintas jaringan yang melintas ke alamat IP di mana dalam kondisi normal tidak terjadi, misalnya lokasi negara yang tidak pernah berhubungan. Untuk menanggulangi ancaman seperti Botnets, vendor penyedia sistem keamanan menyediakan update dan patch untuk diaplikasikan. Tetapi ketelitian untuk memeriksa lalu-lintas jaringan masih perlu dilakukan.

Langkah 5: Lindungi Diri dari Karyawan Sendiri

Ancaman tidak hanya berasa dari luar, tapi juga bisa bersumber dari internal organisasi. Ancaman yang bersumber dari karyawan sendiri bisa saja karena karyawan tersebut memiliki pengetahuan minimum mengenai keamanan sehingga secara tidak sengaja membahayakan jaringan kantor, atau bisa juga karyawan tersebut dengan sengaja menyalahgunakan wewenangnya.Salah satu cara yang disarakan adalah memberikan akses terbatas kepada masing-masing karyawan ke dalam jaringan sesuai dengan wewenang dan lingkup kerja mereka. Dengan begini, maka dapat mengurangi resiko karyawan akan melakukan hal lain di luar lingkup kerjanya melalui komputer tempat mereka bekerja.

Selain itu, karyawan harus diperlengkapi dengan pengetahuan tentang bagaimana cara mengamankan lingkungan kerja, sekaligus mengetahui apa resikonya juga ancaman menjadi nyata. Dengan mengetahui nilai yang harus dilindungi, maka karyawan akan lebih mengerti mengapa penerapan keamanan lingkungan kerja harus dipatuhi.

Menjadi Profesional IT ?

Standar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Salam Superrrr…

Mencari Pekerjaan di IT dan berniat mempertahankannya Yang Anda butuhkan adalah kombinasi keahlian yang tepat, etika kerja yang baik, sikap positif, dan berpikir kreatif. Tapi kalau masih butuh pegangan, tips dari ZDNet Asia patut untuk dicoba.

1. Rebut Perhatian

Pastikan surat lamaran atau Curriculum Vitae (CV) Anda menonjol diantara yang lainnya. Para perekrut karyawan menerima banyak sekali CV setiap harinya, jadi Anda mesti berusaha sebaik mungkin untuk merebut perhatian mereka. Tunjukkan karakter Anda melalui si CV.

Lulusan baru sebaiknya disarankan memanfaatkan pengalamannya selama di universitas seperti berorganisasi dan membantu proyek dosen sebagai nilai tambah di CV karena pihak perusahaan sedang menemukan hal-hal yang berbeda disana. Sedangkan bagi pelamar yang berpengalaman, jangan hanya mendeskripsikan pekerjaan sebelumnya, tonkolkan semua prestasi yang pernah diraih.

Pihak perusahaan cenderung lebih menyukai kandidat yang telah mengantongi sertifikasi populer seperti CCIE dari Cisco atau programmer Certified Java dari SUN Microsystem.

2. Buat CV Secermat Mungkin

Kostumasikan setiap CV untuk setiap aplikasi pekerjaan. Ingatlah bahwa CV semestinya tidak dibuat satu kali saja dan dikirimkan ke perusahaan yang berbeda. Ia haruslah dirancang spesifik sesuai dengan lowongan yang dilamar.

Jika ada bidang Anda kuasai, singgunglah secara mendalam tentang pengalaman proyek yang pernah Anda lakukan untuk menambah daya tarik CV Anda. Jika Anda tidak menguasai keahlian yang dibutuhkan, nyatakan bahwa Anda sangat berminat untuk mempelajarinya sebagai tantangan baru, tapi tuliskan dengan jelas dan jangan bertele-tele.

3. Manfaatkan Jaringan

Kontak pribadi bisa jadi sangat berharga ketika Anda mencari pekerjaan. Selain metode  biasa  seperti memantau iklan lowongan di surat kabar, menyambangi portalrekrutmen online, dan bertemu dengan spesialis rekrutmen; sebarkan juga ke kolega, teman-teman dan kerabat yang relavan yang kiranya dapat membantu Anda.

4. Miliki Kemampuan Berkomunikasi.

Selain keahlian teknis, profesional IT juga butuh menguasai keterampilan berkounikasi seperti bahasa Inggris. Selain itu, etika bisnis dasar seperti berbusana dengan baik, masuk kerja tepat waktu dan menunjukkan minat terhadap pekerjaan juga penting.

5. Jangan Cuma Omong Kosong

Kombinasi Hard skill dan soft skill mutlak dibutuhkan oleh siapa saja. Menurut para perekrut, banyak kandidat yang punya kemampuan yang luar biasa, tapi sulit menuangkan pikirannya dengan baik. Sebaliknya ada pula kandidat yang dapat mempresentasikan bisnisnya dengan oke, tapi tidak mampu mewujudnya aksi nyata.

6. Berpikirlah seperti Entrepreneur

Mentang-mentang Anda bekerja pada orang lain, bukan berarti Anda tidak boleh berpikir layaknya seorang entrepreneur. Belakangan ini, pihak perusahaan cenderung mencari orang yang tidak hanya memiliki keahlian yan dibutuhkan, tapi juga otak wirausahawan. Tentunya, hasil pemikiran Anda

tersebut haruslah demi keuntungan perusahaan bukan untuk Anda pribadi. Rajin-rajinlah memberi gagasan dan melontarkan cara-cara baru dalam melakukan hal-hal rutin. Perusahaan yang bergenre dinamis pasti sangat menyukainya.

7. Teruslah Belajar.

Rajinlah mengikuti perkembangan industri dan tidak semata mata menunggu perusahaan mengirimkan Anda ke seminar, kursus atau pameran IT. Pengetahuan tidaklah mahal dan bisa diperoleh dengan sedikit usaha dan waktu melalui internet, organisasi atau bloging.

8. Terbukalah

Jika mau sukses di dunia IT, ambillah semua tantangan baru. Misalnya jika Anda lulusan baru dan diterima sebagai konsultan SAP tapi kemudian perusahaan butuh karywan untuk dilatih di bidang Peoplesoft, dan mereka ingin memilih Anda, jangan lewatkan kesempatan tersebut dan terus perluas pengetahuan Anda. Sebaliknya, jika Anda keras kepala dan hanya tertarik pada satu keahlian spesifik, bahkan menolak menerima perusahaan, petualangan Anda di perusahaan bisa jadi tidak berumur panjang.

Semoga  Sukses ^_^

Early Warning

Standar

diposkan untuk warta warga Universitas Gunadarma

 

 

 

 

 

 

Jika kita mengingat bencana tsunami di Aceh beberapa waktu yang lalu, istilah Sistem Peringatan Dini atau Early Warning System menjadi populer dibicarakan. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba memaparkan apa itu Sistem Peringatan Dini dan dimana saja diterapkan.

Definisi
Sistem Peringatan Dini memiliki dua jenis definisi, yaitu definisi secara umum dan khusus. Definisi umum yang penulis dapatkan pada website Answer.com adalah menyatakan bahwa Sistem Peringatan Dini merupakan:

“A system or procedure designed to warn of a potential or an impending problem.”

Sedangkan menurut Departemen Kesehatan [DKS], Sistem Peringatan Dini adalah sistem (rangkaian proses) pengumpulan dan analisis data serta desiminasi informasi tentang keadaan darurat atau kedaruratan. Peringatan Dini itu sendiri merupakan fenomena keberadaan bahaya yang mengganggu dan atau mengancam terhadap manusia.

Untuk definisi Sistem Peringatan Dini secara khusus, tergantung pada penerapan sistem tersebut. Misalnya saja untuk sistem yang diterapkan pada bidang militer didefinisikan sebagai berikut [ANS]:

“A network of sensing devices, such as satellites or radar, for detecting an enemy attack in time to take defensive or counteroffensive measures.”

Dari beberapa definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa intinya Sistem Peringatan Dini digunakan sebisa mungkin untuk mencegah suatu hal buruk yang akan terjadi dengan memberikan peringatan sedini mungkin kepada yang bersangkutan agar bisa menghindari atau meminimalkan akibat yang ditimbulkan hal buruk tersebut.

Jenis Peringatan
Sistem Peringatan Dini, sesuai dengan namanya, akan memberikan peringatan yang dipicu oleh suatu masukan berdasarkan aturan-aturan tertentu. Pada implementasinya, peringatan yang dikirimkan dapat berupa email, SMS, atau pesan biasa saja (message box) jika sistemnya berbasis komputer. Tidak menutup kemungkinan juga dapat berupa sinyal yang akan dikirimkan ke perangkat lainnya, misalnya alarm pada kendaraan atau rumah.

Penerapan Sistem
Bidang Pendidikan
Sistem Peringatan Dini yang diterapkan pada bidang pendidikan, biasanya cenderung ditujukan kepada mahasiswa. Walaupun tidak menutup kemungkinan berhubungan dengan dosen juga. Tergantung ruang lingkup dari sistem itu sendiri.

Pada bidang pendidikan, Sistem Peringatan Dini bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk memberitahukan pengumuman-pengumuman tertentu seperti perubahan jadwal, pemberitahuan daftar nilai, peringatan pelunasan biaya kuliah, pemberitahuan acara-acara seminar/open house, dan banyak lagi yang lainnya [DED]. Utamanya adalah yang berhubungan dengan permasalahan akademik.

Peringatan yang umum adalah berupa email yang mana pada beberapa institusi pendidikan, setiap mahasiswa yang terdaftar diberikan alamat email secara gratis dengan domain yang mengacu pada alamat dari institusi pendidikan itu sendiri. Misalnya untuk Institut Teknologi Bandung di Departemen Teknik Informatika yang memiliki alamat domain students.if.itb.ac.id, akan memberikan email kepada setiap mahasiswa yang terdaftar berdasarkan nomor induknya seperti if24006@students.if.itb.ac.id.

Salah satu alasan digunakannya domain tersendiri adalah untuk mempercepat akses ketika mahasiswa tersebut sedang ada di lingkungan institusi pendidikan yang bersangkutan. Hal tersebut dikarenakan salah satu tujuan kunci dari Sistem Peringatan Dini adalah untuk memberikan informasi kepada yang bersangkutan sedini mungkin. Sehingga bisa dikatakan juga bahwa salah satu kata kunci dari Sistem Peringatan Dini adalah kecepatan.

Bidang Usaha
Sistem yang diterapkan pada bidang ini biasanya digunakan untuk memantau kinerja perusahaan, seperti peningkatan atau penurunan pendapatan, pelanggaran yang dilakukan karyawan, serta kritik dan saran dari pelanggan. Pada bidang keuangan, sistem dapat juga mendeteksi gejala-gejala akan terjadinya krisis keuangan [WIS].

Sistem Peringatan Dini yang dibangun oleh Kaminsky, Lizondo dan Reinhart dibangun berdasarkan pendekatan ‘sinyal.’ Sistem tersebut memantau beberapa indikator yang menandakan gejala yang tidak wajar dalam periode tertentu. Ketika suatu indikator melewati batas-batas tertentu, maka sistem tersebut akan mengirimkan suatu ‘sinyal’ bahwa suatu krisis bisa saja terjadi pada rentang waktu tertentu.

Bidang Keamanan Komputer
Jika kita pengguna komputer, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan perangkat lunak anti virus seperti Symantec Norton Anti Virus, McAffee Viruscan, AVG Anti-Virus, dan banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya, perangkat lunak anti virus tersebut bisa dikatakan sebagai Sistem Peringatan Dini. Jika kita perhatikan sifat dari perangkat lunak tersebut dengan definisi Sistem Peringatan Dini yang sudah dipaparkan sebelumnya, terdapat kesamaan dalam hal “mencegah suatu hal buruk yang akan terjadi dengan memberikan peringatan sedini mungkin kepada yang bersangkutan.”

“Hal buruk” yang dimaksud salah satunya adalah masalah pada komputer (yang disebabkan oleh virus, worm, trojan, dan sebagainya). “Peringatan” yang dimaksud adalah pesan penemuan virus, konfirmasi pelumpuhan virus atau laporan virus yang berhasil ditemukan/dilumpuhkan. Sedangkan kata “yang bersangkutan” adalah pengguna dari komputer itu sendiri.

Di dalam dunia internet, terdapat suatu istilah yang dinamakan worm early warning system. Sistem tersebut berguna untuk mencegah penyebaran worm dalam suatu jaringan. Shigang Chen dan Sanjay Ranka dalam papernya merumuskan Internet-worm early warning system (WEW) yang dirancang sebagai suatu komponen dari sistem pertahanan terhadap worm di masa yang akan datang. WEW dapat memberikan peringatan terhadap serangan worm yang sedang berlangsung sebelum worm tersebut menyebar melalui internet [SHI].

Bidang Meteorologi dan Geofisika
Sistem Peringatan Dini sangat diperlukan untuk melawan bencana alam seperti topan, banjir, kebakaran hutan, dan sebagainya. Bahkan untuk bencana yang seperti tornado atau gempa bumi yang sulit diprediksi pun, peringatan dari sistem tersebut akan sangat berharga untuk menyelamatkan banyak nyawa dan meminimalkan kerusakan [SHI]. Bahkan ada juga Sistem Peringatan Dini yang secara khusus untuk mencegah satu jenis bencana saja, contohnya adalah Tsunami Warning System (TWS) atau ada juga yang menamakannya Tsunami Early Warning System (TEWS).

Sesuai dengan namanya, TWS dibangun untuk mendeteksi gejala-gejala alam yang berpotensi untuk mendatangkan bencana tsunami, untuk kemudian ditemukan lokasi pusat gempanya. Laporan yang diberikan oleh TWS ini bisa dijadikan data untuk memprediksi kira-kira seberapa besar bencana akan terjadi dan akan kemana saja pengaruhnya. Hal ini tentu saja akan membantu meminimalkan korban.

Peringatan dini tsunami menghendaki kewaspadaan dan evakuasi sebelum tsunami datang. Kecepatan informasi peringatan dini sangat diperlukan mengingat selang waktu antara gempa bumi dan tsunami sangat singkat. Berdasarkan selang waktu tersebut dapat dibedakan jenis-jenis peralatan peringatan dini yang diperlukan.

Jenis tsunami berdasarkan waktu terjadinya setelah gempa:

a) Tsunami jarak dekat (lokal); terjadi 0-30 menit setelah gempa.
Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km. Besar kemungkinan bahwa daerah di sekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak bangunan. Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Tanda tanda ini diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.
Peralatan:

  • Accelerograph
    Accelerograph disebut juga strong motion seismograph, karena dipasang untuk merekam getaran kuat saja. Sedangkan getaran lemah yang tidak dirasakan oleh manusia, tidak direkam karena memang tidak diperlukan. Accelerograph ini dilengkapi dengan alarm dan sistem komunikasi untuk penyebaran berita, kontrol operasional dan perawatan jarak jauh.
  • Tide gauge
    Tide gauge adalah perangkat untuk mengukur perubahan muka laut. Perubahan muka laut bisa disebabkan oleh pasang naik dan surut muka laut harian (gaya tarik bulan dan matahari), angin dan tsunami. Informasi yang dibutuhkan untuk peringatan dini adalah pasang surut seketika sebelum terjadinya tsunami untuk peringatan dini di lokasi tersebut, kemudian pasang naik akibat tsunami adalah informasi peringatan dini untuk lokasi yang lebih jauh.

Accelerograph dan tide gauge dipasang pada tempat yang sama dalam sebuah shelter di pantai yang dilengkapi dengan sistem komunikasi dan sistem alarm. Peringatan pertama untuk kewaspadaan datang dari accelerograph apabila mencatat getaran kuat. Peringatan kedua datang dari tide gauge setelah mencatat perubahan mendadak muka laut. Dua peringatan tersebut disampaikan kepada:

  • Masyarakat setempat berupa alarm
  • Aparat setempat yang bertugas untuk koordinasi evakuasi
  • BMG pusat untuk sistem monitoring dan informasi darurat agar disebarkan ke lokasi lain.

Komunikasi data hanya diperlukan apabila ada gempa kuat atau gelombang pasang yang ekstrim, sedangkan secara rutin BMG Pusat akan mengamati dari Jakarta untuk mengetahui status operasionalnya.

b) Tsunami jarak menengah; terjadi 30 menit-2 jam setelah gempa
Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km sampai 1000 km. Ada kemungkinan bahwa daerah di sekitar jarak ini merasakan juga gempa dengan intensitas II sampai V MMI (Modified Mercalli Intensity). Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Sistem peralatan daerah ini juga sama dengan daerah di atas, namun sistem peralatan mungkin lebih banyak berperan karena getaran tidak terlalu keras. Tanda-tanda ini juga diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.

c) Tsunami jarak jauh; terjadi lebih dari 2 jam setelah gempa
Jarak lokasi daerah ini dari pusat gempa lebih dari 1000 km, karena itu kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa. Namun masih mungkin terjadi pasang surut sebelum gelombang tsunami datang. Sistem peralatan daerah ini tidak perlu dilengkapi dengan accelerograph, kecuali daerah ini juga termasuk daerah rawan tsunami jarak dekat. Peralatan yang diperlukan untuk daerah ini adalah TREMORS yang sudah dipasang di Stasiun Geofisika Tretes.

Bidang Kesehatan
Sistem peringatan dini yang diterapkan pada bidang kesehatan bermanfaat untuk mencegah munculnya berbagai masalah kesehatan (penyakit). Definisi “masalah kesehatan” itu sendiri merupakan masalah masyarakat di bidang kesehatan sebagai akibat peristiwa oleh alam, manusia dan atau keduanya yang bermakna dan harus segera ditanggulangi karena dapat menimbulkan gangguan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat [DKS]. Penerapan sistem di bidang ini sangat erat kaitannya dengan bencana, sehingga bisa dikatakan bahwa sistem peringatan dini yang diterapkan merupakan “kelanjutan” dari sistem peringatan dini pada bidang meteorologi dan geofisika.

Sistem Peringatan Dini merupakan mata rantai yang spesifik (hubungan yang kritis) antara tindakan-tindakan dalam kesiapsiagaan dengan kegiatan tanggap darurat. Ada 2 (dua) faktor yang berperan dalam kerangka Sistem Peringatan Dini yaitu pihak Pengambil Keputusan dan Masyarakat.

Di pihak masyarakat, ada 3 (tiga) unsur yang menentukan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap Sistem Peringatan Dini. Unsur-unsur tersebut terdiri dari Pengetahuan ( Knowledge ), Sikap ( Attitude ) dan Perilaku ( Behaviour ).

Selain faktor masyarakat, faktor lain yang berperan dalam kerangka kerja Sistem Peringatan Dini adalah pihak Pengambil Keputusan. Di Indonesia melalui Kepres Nomor 111/2001 kita mengetahui bahwa penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dikoordinasikan oleh Bakornas PBP di tingkat Nasional, Satkorlak PBP di tingkat Provinsi dan Satlak PBP di tingkat Kabupaten/Kota. Melalui keberadaan institusi ini dapat dibuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan Sistem Peringatan Dini terutama hal-hal yang bersangkut paut dengan kerangka kerja Sistem Peringatan Dini, misalnya Protap, Juklak, dan Mekanisme Kerja [DKS].

Referensi

  • [BMG] Badan Meteorologi dan Geofisika, Gempabumi dan Tsunami Aceh, http://gis.bmg.go.id/gempabumi_aceh/peringatan_dini.asp, tanggal akses 25 Oktober 2005.
  • [BOU] Bouma M.J. and van der Kaay H.J., The El Nino Southern Oscillation and the historic malaria epidemics on the Indian subcontinent and Sri Lanka: an early warning system for future epidemics?, Tropical Medicine & International Health, Volume 1, Number 1, February 1996, pp. 86-96(11), Blackwell Publishing.
  • [DED] Dedi Kurniadi, Pembangunan Aplikasi Early Warning System Sebagai Pendukung Kegiatan Akademik Mahasiswa, Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, ITB, 2002.
  • [DKS] Departeman Kesehatan, Pedoman Sistem Peringatan Dini Pada Daerah Potensi Bencana, 2001.
  • [SHI] Shigang Chen and Sanjay Ranka, An Internet-Worm Early Warning System, Department of Computer & Information Science & Engineering, University of Florida, Gainesville, 2004.
  • [TSU] The Tsunami Warning System,
    http://www.geophys.washington.edu/tsunami/general/warning/warning.html, 2005.
  • [WIS] Wiley InterScience: Journal: Abstract, Do indicators of financial crises work? An evaluation of an early warning system, http://www3.interscience.wiley.com/cgi bin/abstract/102520215/ABSTRACT, 2005.

sumber : http://agustri.blog.friendster.com/2006/08/mengenal-sistem-peringatan-dini-early-warning-system/