Dari total 14 ribu nasabah aktif BNI Securities, tercatat nilai transaksi harian dipatok sebesar Rp200 miliar. Sementara tahun depan, dengan target tambahan 10 ribu nasabah, nilai transaksi harian dipatok mencapai Rp250 miliar. Paulus Yoga
Jakarta–PT BNI Securities menargetkan nilai transaksi harian sebesar Rp250 miliar pada 2012, meningkat dari nilai transaksi harian yang diperkirakan bisa mencapai Rp200 miliar sampai akhir tahun.
“Target transaksi tahun 2012, nilai transaksi Rp250 miliar. Sampai akhir tahun 2011 target kita sebesar Rp200 miliar per hari,” ucap Presiden Direktur BNI Securities Jimmy Nyo, kepada wartawan di Jakarta, Rabu 9 November 2011.
Tahun depan, lanjutnya, perseroan menargetkan tambahan 10 ribu nasabah baru. Sampai sat ini, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (persero) tbk (BNI) tersebut telah memiliki sekitar 14 ribu nasabah aktif.
Dalam memenuhi ketentuan Fund Separation atau pemisahan dana nasabah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3., BNI Securities mulai melakukan pengkinian atau updating database nasabahnya. Peraturan tersebut, sedianya akan mulai diterapkan pada awal 2012.
“Sejak Oktober lalu, BNI Securities sudah membentuk unit kerja khusus untuk menangani pengkinian data dengan cara konfirmasi lewat telepon ke setiap nasabah,” terang Jimmy.
Adapun seluruh informasi yang dikumpulkan dari setiap nasabah BNI Securities akan dipergunakan untuk melengkapi data yang dibutuhkan bank pembayar dan bank penyimpanan dana, dalam pembukaan rekening investor. BNI Securities menunjuk induk usahanya, BNI sebagai bank penyimpan dana nasabah.
Dengan demikian, seluruh dana nasabah akan tersimpan terpisah dari rekening operasional BNI Securities. Nantinya, setiap nasabah dapat memonitor mutasi rekening dana yang tersimpan di bank dan rekening efek yang tersimpan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melalui fasilitas Kartu AKSes.
“Sebanyak 60% dari total nasabah aktif BNI Securities saat ini sudah membuka rekening terpisah di BNI untuk transaksi efek. Termasuk perhitungan collateral dan jaminan transaksi,” pungkas Jimmy. (*)
Sumber : http://www.infobanknews.com