diposkan untuk warta warga Universitas Gunadarma
Jika kita mengingat bencana tsunami di Aceh beberapa waktu yang lalu, istilah Sistem Peringatan Dini atau Early Warning System menjadi populer dibicarakan. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba memaparkan apa itu Sistem Peringatan Dini dan dimana saja diterapkan.
Definisi
Sistem Peringatan Dini memiliki dua jenis definisi, yaitu definisi secara umum dan khusus. Definisi umum yang penulis dapatkan pada website Answer.com adalah menyatakan bahwa Sistem Peringatan Dini merupakan:
“A system or procedure designed to warn of a potential or an impending problem.”
Sedangkan menurut Departemen Kesehatan [DKS], Sistem Peringatan Dini adalah sistem (rangkaian proses) pengumpulan dan analisis data serta desiminasi informasi tentang keadaan darurat atau kedaruratan. Peringatan Dini itu sendiri merupakan fenomena keberadaan bahaya yang mengganggu dan atau mengancam terhadap manusia.
Untuk definisi Sistem Peringatan Dini secara khusus, tergantung pada penerapan sistem tersebut. Misalnya saja untuk sistem yang diterapkan pada bidang militer didefinisikan sebagai berikut [ANS]:
“A network of sensing devices, such as satellites or radar, for detecting an enemy attack in time to take defensive or counteroffensive measures.”
Dari beberapa definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa intinya Sistem Peringatan Dini digunakan sebisa mungkin untuk mencegah suatu hal buruk yang akan terjadi dengan memberikan peringatan sedini mungkin kepada yang bersangkutan agar bisa menghindari atau meminimalkan akibat yang ditimbulkan hal buruk tersebut.
Jenis Peringatan
Sistem Peringatan Dini, sesuai dengan namanya, akan memberikan peringatan yang dipicu oleh suatu masukan berdasarkan aturan-aturan tertentu. Pada implementasinya, peringatan yang dikirimkan dapat berupa email, SMS, atau pesan biasa saja (message box) jika sistemnya berbasis komputer. Tidak menutup kemungkinan juga dapat berupa sinyal yang akan dikirimkan ke perangkat lainnya, misalnya alarm pada kendaraan atau rumah.
Penerapan Sistem
Bidang Pendidikan
Sistem Peringatan Dini yang diterapkan pada bidang pendidikan, biasanya cenderung ditujukan kepada mahasiswa. Walaupun tidak menutup kemungkinan berhubungan dengan dosen juga. Tergantung ruang lingkup dari sistem itu sendiri.
Pada bidang pendidikan, Sistem Peringatan Dini bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk memberitahukan pengumuman-pengumuman tertentu seperti perubahan jadwal, pemberitahuan daftar nilai, peringatan pelunasan biaya kuliah, pemberitahuan acara-acara seminar/open house, dan banyak lagi yang lainnya [DED]. Utamanya adalah yang berhubungan dengan permasalahan akademik.
Peringatan yang umum adalah berupa email yang mana pada beberapa institusi pendidikan, setiap mahasiswa yang terdaftar diberikan alamat email secara gratis dengan domain yang mengacu pada alamat dari institusi pendidikan itu sendiri. Misalnya untuk Institut Teknologi Bandung di Departemen Teknik Informatika yang memiliki alamat domain students.if.itb.ac.id, akan memberikan email kepada setiap mahasiswa yang terdaftar berdasarkan nomor induknya seperti if24006@students.if.itb.ac.id.
Salah satu alasan digunakannya domain tersendiri adalah untuk mempercepat akses ketika mahasiswa tersebut sedang ada di lingkungan institusi pendidikan yang bersangkutan. Hal tersebut dikarenakan salah satu tujuan kunci dari Sistem Peringatan Dini adalah untuk memberikan informasi kepada yang bersangkutan sedini mungkin. Sehingga bisa dikatakan juga bahwa salah satu kata kunci dari Sistem Peringatan Dini adalah kecepatan.
Bidang Usaha
Sistem yang diterapkan pada bidang ini biasanya digunakan untuk memantau kinerja perusahaan, seperti peningkatan atau penurunan pendapatan, pelanggaran yang dilakukan karyawan, serta kritik dan saran dari pelanggan. Pada bidang keuangan, sistem dapat juga mendeteksi gejala-gejala akan terjadinya krisis keuangan [WIS].
Sistem Peringatan Dini yang dibangun oleh Kaminsky, Lizondo dan Reinhart dibangun berdasarkan pendekatan ‘sinyal.’ Sistem tersebut memantau beberapa indikator yang menandakan gejala yang tidak wajar dalam periode tertentu. Ketika suatu indikator melewati batas-batas tertentu, maka sistem tersebut akan mengirimkan suatu ‘sinyal’ bahwa suatu krisis bisa saja terjadi pada rentang waktu tertentu.
Bidang Keamanan Komputer
Jika kita pengguna komputer, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan perangkat lunak anti virus seperti Symantec Norton Anti Virus, McAffee Viruscan, AVG Anti-Virus, dan banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya, perangkat lunak anti virus tersebut bisa dikatakan sebagai Sistem Peringatan Dini. Jika kita perhatikan sifat dari perangkat lunak tersebut dengan definisi Sistem Peringatan Dini yang sudah dipaparkan sebelumnya, terdapat kesamaan dalam hal “mencegah suatu hal buruk yang akan terjadi dengan memberikan peringatan sedini mungkin kepada yang bersangkutan.”
“Hal buruk” yang dimaksud salah satunya adalah masalah pada komputer (yang disebabkan oleh virus, worm, trojan, dan sebagainya). “Peringatan” yang dimaksud adalah pesan penemuan virus, konfirmasi pelumpuhan virus atau laporan virus yang berhasil ditemukan/dilumpuhkan. Sedangkan kata “yang bersangkutan” adalah pengguna dari komputer itu sendiri.
Di dalam dunia internet, terdapat suatu istilah yang dinamakan worm early warning system. Sistem tersebut berguna untuk mencegah penyebaran worm dalam suatu jaringan. Shigang Chen dan Sanjay Ranka dalam papernya merumuskan Internet-worm early warning system (WEW) yang dirancang sebagai suatu komponen dari sistem pertahanan terhadap worm di masa yang akan datang. WEW dapat memberikan peringatan terhadap serangan worm yang sedang berlangsung sebelum worm tersebut menyebar melalui internet [SHI].
Bidang Meteorologi dan Geofisika
Sistem Peringatan Dini sangat diperlukan untuk melawan bencana alam seperti topan, banjir, kebakaran hutan, dan sebagainya. Bahkan untuk bencana yang seperti tornado atau gempa bumi yang sulit diprediksi pun, peringatan dari sistem tersebut akan sangat berharga untuk menyelamatkan banyak nyawa dan meminimalkan kerusakan [SHI]. Bahkan ada juga Sistem Peringatan Dini yang secara khusus untuk mencegah satu jenis bencana saja, contohnya adalah Tsunami Warning System (TWS) atau ada juga yang menamakannya Tsunami Early Warning System (TEWS).
Sesuai dengan namanya, TWS dibangun untuk mendeteksi gejala-gejala alam yang berpotensi untuk mendatangkan bencana tsunami, untuk kemudian ditemukan lokasi pusat gempanya. Laporan yang diberikan oleh TWS ini bisa dijadikan data untuk memprediksi kira-kira seberapa besar bencana akan terjadi dan akan kemana saja pengaruhnya. Hal ini tentu saja akan membantu meminimalkan korban.
Peringatan dini tsunami menghendaki kewaspadaan dan evakuasi sebelum tsunami datang. Kecepatan informasi peringatan dini sangat diperlukan mengingat selang waktu antara gempa bumi dan tsunami sangat singkat. Berdasarkan selang waktu tersebut dapat dibedakan jenis-jenis peralatan peringatan dini yang diperlukan.
Jenis tsunami berdasarkan waktu terjadinya setelah gempa:
a) Tsunami jarak dekat (lokal); terjadi 0-30 menit setelah gempa.
Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km. Besar kemungkinan bahwa daerah di sekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak bangunan. Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Tanda tanda ini diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.
Peralatan:
- Accelerograph
Accelerograph disebut juga strong motion seismograph, karena dipasang untuk merekam getaran kuat saja. Sedangkan getaran lemah yang tidak dirasakan oleh manusia, tidak direkam karena memang tidak diperlukan. Accelerograph ini dilengkapi dengan alarm dan sistem komunikasi untuk penyebaran berita, kontrol operasional dan perawatan jarak jauh.
- Tide gauge
Tide gauge adalah perangkat untuk mengukur perubahan muka laut. Perubahan muka laut bisa disebabkan oleh pasang naik dan surut muka laut harian (gaya tarik bulan dan matahari), angin dan tsunami. Informasi yang dibutuhkan untuk peringatan dini adalah pasang surut seketika sebelum terjadinya tsunami untuk peringatan dini di lokasi tersebut, kemudian pasang naik akibat tsunami adalah informasi peringatan dini untuk lokasi yang lebih jauh.
Accelerograph dan tide gauge dipasang pada tempat yang sama dalam sebuah shelter di pantai yang dilengkapi dengan sistem komunikasi dan sistem alarm. Peringatan pertama untuk kewaspadaan datang dari accelerograph apabila mencatat getaran kuat. Peringatan kedua datang dari tide gauge setelah mencatat perubahan mendadak muka laut. Dua peringatan tersebut disampaikan kepada:
- Masyarakat setempat berupa alarm
- Aparat setempat yang bertugas untuk koordinasi evakuasi
- BMG pusat untuk sistem monitoring dan informasi darurat agar disebarkan ke lokasi lain.
Komunikasi data hanya diperlukan apabila ada gempa kuat atau gelombang pasang yang ekstrim, sedangkan secara rutin BMG Pusat akan mengamati dari Jakarta untuk mengetahui status operasionalnya.
b) Tsunami jarak menengah; terjadi 30 menit-2 jam setelah gempa
Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km sampai 1000 km. Ada kemungkinan bahwa daerah di sekitar jarak ini merasakan juga gempa dengan intensitas II sampai V MMI (Modified Mercalli Intensity). Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Sistem peralatan daerah ini juga sama dengan daerah di atas, namun sistem peralatan mungkin lebih banyak berperan karena getaran tidak terlalu keras. Tanda-tanda ini juga diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.
c) Tsunami jarak jauh; terjadi lebih dari 2 jam setelah gempa
Jarak lokasi daerah ini dari pusat gempa lebih dari 1000 km, karena itu kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa. Namun masih mungkin terjadi pasang surut sebelum gelombang tsunami datang. Sistem peralatan daerah ini tidak perlu dilengkapi dengan accelerograph, kecuali daerah ini juga termasuk daerah rawan tsunami jarak dekat. Peralatan yang diperlukan untuk daerah ini adalah TREMORS yang sudah dipasang di Stasiun Geofisika Tretes.
Bidang Kesehatan
Sistem peringatan dini yang diterapkan pada bidang kesehatan bermanfaat untuk mencegah munculnya berbagai masalah kesehatan (penyakit). Definisi “masalah kesehatan” itu sendiri merupakan masalah masyarakat di bidang kesehatan sebagai akibat peristiwa oleh alam, manusia dan atau keduanya yang bermakna dan harus segera ditanggulangi karena dapat menimbulkan gangguan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat [DKS]. Penerapan sistem di bidang ini sangat erat kaitannya dengan bencana, sehingga bisa dikatakan bahwa sistem peringatan dini yang diterapkan merupakan “kelanjutan” dari sistem peringatan dini pada bidang meteorologi dan geofisika.
Sistem Peringatan Dini merupakan mata rantai yang spesifik (hubungan yang kritis) antara tindakan-tindakan dalam kesiapsiagaan dengan kegiatan tanggap darurat. Ada 2 (dua) faktor yang berperan dalam kerangka Sistem Peringatan Dini yaitu pihak Pengambil Keputusan dan Masyarakat.
Di pihak masyarakat, ada 3 (tiga) unsur yang menentukan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap Sistem Peringatan Dini. Unsur-unsur tersebut terdiri dari Pengetahuan ( Knowledge ), Sikap ( Attitude ) dan Perilaku ( Behaviour ).
Selain faktor masyarakat, faktor lain yang berperan dalam kerangka kerja Sistem Peringatan Dini adalah pihak Pengambil Keputusan. Di Indonesia melalui Kepres Nomor 111/2001 kita mengetahui bahwa penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dikoordinasikan oleh Bakornas PBP di tingkat Nasional, Satkorlak PBP di tingkat Provinsi dan Satlak PBP di tingkat Kabupaten/Kota. Melalui keberadaan institusi ini dapat dibuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan Sistem Peringatan Dini terutama hal-hal yang bersangkut paut dengan kerangka kerja Sistem Peringatan Dini, misalnya Protap, Juklak, dan Mekanisme Kerja [DKS].
Referensi
- [BMG] Badan Meteorologi dan Geofisika, Gempabumi dan Tsunami Aceh, http://gis.bmg.go.id/gempabumi_aceh/peringatan_dini.asp, tanggal akses 25 Oktober 2005.
- [BOU] Bouma M.J. and van der Kaay H.J., The El Nino Southern Oscillation and the historic malaria epidemics on the Indian subcontinent and Sri Lanka: an early warning system for future epidemics?, Tropical Medicine & International Health, Volume 1, Number 1, February 1996, pp. 86-96(11), Blackwell Publishing.
- [DED] Dedi Kurniadi, Pembangunan Aplikasi Early Warning System Sebagai Pendukung Kegiatan Akademik Mahasiswa, Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, ITB, 2002.
- [DKS] Departeman Kesehatan, Pedoman Sistem Peringatan Dini Pada Daerah Potensi Bencana, 2001.
- [SHI] Shigang Chen and Sanjay Ranka, An Internet-Worm Early Warning System, Department of Computer & Information Science & Engineering, University of Florida, Gainesville, 2004.
- [TSU] The Tsunami Warning System,
http://www.geophys.washington.edu/tsunami/general/warning/warning.html, 2005.
- [WIS] Wiley InterScience: Journal: Abstract, Do indicators of financial crises work? An evaluation of an early warning system, http://www3.interscience.wiley.com/cgi bin/abstract/102520215/ABSTRACT, 2005.
sumber : http://agustri.blog.friendster.com/2006/08/mengenal-sistem-peringatan-dini-early-warning-system/